LAMPUNG TENGAH— Regional 7 KSO PTPN IV Kebun Bekri melakukan tanam perdana kelapa sawit seluas 1.070 hektare di bekas lahan tebu, Jumat (17/5/24). Diawali penanaman secara simbolis oleh Region Head Regional 7 KSO PTPN IV Denny Ramadhan, tanaman varietas unggul ini diproyeksikan mulai panen pada 2027.
“Mari bersyukur kita bisa melaksanakan tanam perdana ini. Kita punya target dan proyeksi yang tinggi, oleh karena itu saya pesan agar kita semua fokus kepada standar agronomi yang ketat. Lebih dari sekadar teknis, karena rezeki memang prerogatif Alloh SWT., tetapi kita harus ikhtiar maksimal. Mari kita tanam dan rawat tanaman ini dengan nilai-nilai AKHLAK sebagaimana tagline Kementerian BUMN,” kata Denny Ramadhan pada sambutan singkatnya.
Hadir pada momen itu, SEVP Operation PTPN IV Regional 7 KSO Darmansyah Siregar, SEVP Business Support Bambang Eko Prasetyo, serta Kepala Bagian dan beberapa pejabat lain; sedangkan Manajer Kebun Bekri Agus Faroni, Manajer Kebun Padangratu M. Zein Shosan, dan Manajer Kebun Rejosari-Pematang Kiwah bertindak sebagai tuan rumah. Sebab, selain Kebun Bekri, program tanam ulang kelapa sawit ini akan berlanjut ke Kebun Padangratu dan Rejosari-Pematang Kiwah.
Lebih lanjut Denny mengatakan, program tanam ulang kelapa sawit menjadi simpul paling krusial untuk keberlanjutan perusahaan. Sebab, masa depan perusahaan hanya sukses jika produksi dan produktivitas tanaman sesuai dengan yang diproyeksikan. Sebaliknya, jika gagal di proses awal penanaman, dampak buruknya akan sangat besar dan panjang.
“Ini investasi yang sangat besar dan fundamental. Jadi, tidak boleh ada satu tahap pun yang terlewat dan terlambat. Harus on the track karena meleset sedikit akan berakibat fatal dan untuk mengembalikannya membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Mari kita jaga dengan ketat,” kata Denny yang sejak 8 Mei lalu mengemban tugas khusus sebagai Regional Head Regional 7 KSO PTPN IV.
Denny mengutip sambutan Manajer Kebun Bekri yeng menyebut Kabun Bekri merupakan kebun eks. perusahaan Belanda dengan komoditas kelapa sawit yang berdiri tahun 1916. Ia merelasikan, pengalaman panjang insan-insan Kebun Bekri yang sudah lebih dari 100 tahun itu harus menjadi garansi untuk keberhasilan proses tanam ulang ini.
“Saya sangat yakin Kebun Bekri ini dengan pengalamannya yang sudah lebih 100 tahun ini akan sukses. Kita punya potensi yang besar dan SDM yang andal. Minimal kita harus menyamai rekor beberapa Regional lain seperti di eks. PTPN 3 yang saat ini sangat baik produksi dan produktivitasnya. Bismillah, kita bisa!” kata dia.
Lebih dari sekadar teknis, Denny juga meminta dukungan stakeholder, terutama masyarakat sekitar untuk membantu dan mendukung ikhtiar yang dilakukan perusahaan. Ia memastikan, kinerja perusahaan yang progresif dan menghasilkan profit yang baik akan berimbas positif kepada lingkungan sekitar.
“Kita sukses nggak boleh sendirian. Kalau perusahaan jaya, pasti akan meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat sekitarnya, terutama di ring satu (tetangga dekat). Antara lain terbukanya lapangan kerja, geliat ekonomi kawasan karena uang beredar lebih banyak dan transaksi akan banyak. Oleh karena itu, kami mohon dukungan semua stakeholder,” kata dia.
Sementara itu, dalam sambutannya Agus Faroni menyatakan terima kasih kepada PTPN Holding dan pengambil kebijakan sehingga rencana konversi dari tebu ke kelapa sawit sudah bisa dilaksanakan. Sebelumnya, kata Agus, lahan ini merupakan tanaman sawit yang terserang ganoderma. Untuk memutus rantai penyebaran penyakit yang menyerang akar itu, lahan dikonversi menjadi kebun tebu.
“Sejak 2011—2012 lahan ini ditanami tebu karena sawitnya terserang ganoderma. Jadi, sudah lebih 12 tahun tanaman tebu, mudah-mudahan sudah bebas ganoderma. Dan, untuk lahan ini kami olah dengan sangat baik untuk memenuhi kaidah agronomis,” kata Agus Faroni.
Tentang program replanting kelapa sawit, Agus Faroni mengatakan tahun 2024 ini akan melakukan penanaman seluas 1.070 hektare di Kebun Bekri. Selain itu, pihaknya juga mendapat mandat dari pemeganag saham untuk menyediakan bibit untuk rencana replanting kebun seinduk, yakni Kebun Padangratu dan Rejosari. Masing-masing seluas 284 hektare dan 135 hektare.
Agus Faroni menyatakan optimistis semua target dalam proyek replanting ini sesuai rencana. Selain dukungan struktur dan infrastruktur yang cukup, dari sisi agronomis dan kecukupan biaya, termasuk tenaga kerja juga sangat memadai. Lebih dari itu, varietas dari bibit yang digunakan tahun ini juga jenis yang teruji sangat baik.
Kebun Bekri mendapat penugasan untuk membangun plant nursery atau kebun pembibitan yang diproyeksikan untuk memenuhi seluruh proyek replanting kelapa sawit PTPN di wilayah Lampung. Satu unit plant nursery sudah menghasilkan bibit-bibit yang saat ini siap ditanam, sedangkan satu unit plant nursery lagi sedang memulai pembibitan untuk proyek replanting kebun-kebun seinduk.
Setidaknya lima jenis bibit yang dihasilkan dan dibreeding dari beberapa perusahaan penyedia benih tersertifikasi. Antara lain jenis dari PPKS DXP 540, Socfin DXP Lamme, Sriwijaya DXP, dan Spring DXP dari ASD Bakrie. Bibit jenis ini telah tersertifikasi dengan perkiraan awal panen pada umur tanam 32 bulan atau 2,8 tahun dan produktivitas 30—35 ton per hektare per tahun.
Santuni Anak Yatim
Seremonial tanam perdana yang digelar di areal Afdeling I Kebun Bekri ini juga dihadiri beberapa perangkat desa dan mengundang 50 anak yatim dari desa tetangga. Sebelum penanaman bibit secara simbolis, para pejabat juga secara simbolis menyerahkan santunan kepada anak-anak yatim yang diundang. Bingkisan berupa uang, beras, dan beberapa jenis makanan itu diterima dengan sukacita oleh anak—anak.
Selain itu, sebagai simbol syukur kepada Tuhan atas pencapaian dan rencana perusahaan serta doa dan harapan bahwa seluruh pekerjaan replanting berlangsung dengan lancar dan mendapat keberkahan dari Tuhan YMK, acara dilengkapi dengan potong tumpeng oleh Regional Head 7 Denny Ramadhan. Potongan tumpeng yang dilengkapi aneka lauknya kemudian diserahkan kepada Agus Faroni sebagai simbol bentuk kepercayaan Manajemen PTPN IV Regional 7 KSO kepada Manajemen Kebun Bekri, Padangratu, dan Rejosari-Pewa dalam melakukan pengawalan seluruh proses pekerjaan replanting kelapa sawit. (*)