LAMPUNG UTARA, mengedukasi.com —Dalam upaya mencapai target produktivitas 71 ton tebu per hektare, PT Buma Cima Nusantara (PT BCN) optimistis menembus target untuk kinerja tahun 2024. Keyakinan itu dipresentasikan Direktur Utama PT BCN Irma Kurniawati saat menerima inspeksi Direktur Operasional PTPN I Supporting Co Fauzi Omar di Kebun Bunga Mayang, Lampung Utara, beberapa waktu lau, Selasa (21/5/24). Ia mengatakan, ada tren naik dari taksasi Desember 2023 ke Maret 2024.
Kunjungan Fauzi Omar didampingi Kadiv. Tanaman PTPN I Supporting Co Hendra Putra, SEVP Operation Regional 7 Wiyoso, dan beberapa pejabat lain. Sebagai tuan rumah, Irma didampingi Manajer Kebun Bunga Mayang dan Kebun Cinta Manis, dan beberapa pejabat lain. Diketahui, PT BCN adalah anak perusahaan PTPN I Supporting Co yang mengelola dua kebun tebu, yakni Bunga Mayang di Lampung Utara dan Cinta Manis di Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Masuk ke area Kebun Bunga Mayang, rombongan langsung meninjau proses tebang tebu di Afdeling 5 Rayon 2. Di lokasi ini, puluhan pekerja memanen tebu secara manual. Selain melihat bentuk fisik tebu yang terlihat segar dan baik, tim juga memeriksa kandungan gula dalam nira tebu yang diambil langsung dari batang, menggunakan alat refractometer. Fauzi juga sempat berbincang-bincang dan memberi pengarahan kepada Tim BCN dan beberapa pekerja.
Secara umum Fauzi mengapresiasi PT BCN yang menunjukkan kinerja cukup baik. Bukan hanya dari data, dari sisi fisik kebun dan tanaman tebu juga memperlihatkan prospek yang memberi harapan kebangkitan.
“Saya memang bukan orang gula (spesialis komoditas gula), tetapi dari tampak fisiknya boleh kita berharap banyak dari PT BCN. Tetapi jangan terlena, kita harus kawal produksi ini sampai jadi angka-angka keuntungan yang riil dan secara detail. Sebab, bisa jadi produksi kita di kebun bagus tetapi sampai di pabrik tidak sesuai. Ini harus dikawal ketat,” kata dia.
Direktur Operasional yang sebelumnya merupakan SEVP Operation I PTPN VII ini mengaku mendapat laporan presentasi tentang simpul-simpul kehilangan produksi tebu dari tebang, muat, dan angkut (TMA). Salah satu titik krusial, kata dia, ada di moda angkutan.
“Saya sharing panjang lebar dengan Pak Mahmudi (Dirop Holding) tentang potensi losses di tebu. Dia bilang, tolong awasi dengan ketat di angkutan. Maka, tolong bikin sistem yang bisa memastikan produksi kita utuh dari kebun sampai ke pabrik,” kata dia.
Pada kesempatan itu, seluruh Tim BCN, dari para asisten dan mandor berkumpul di Embung Biru Andahan Hati, satu spot penyimpanan air di Afdeling 3 Rayon 1. Di lokasi yang berada di tengah kebun itu, Fauzi memberikan pengarahan dan sharing pemikiran untuk perbaikan seluruh lini. Sejumlah isu dimunculkan untuk dikancah yang kemudian mendapat solusi.
“Untuk diketahui, di Supporting Co saat ini komoditas andalannya karet dan tebu. Ini harus menjadi perhatian serius kita. Tolong dijaga, dipertahankan, dan ditingkatkan kinerja kita. Tahun depan, di BCN ini harus ada minimal 6.000 hektare PC (tanaman tebu baru) supaya produksi kita bisa naik signifikan. Komposisi idealnya minimal 35 persen PC dengan produktivitas 150 ton per hektare. Kami di HO (head office) akan dukung semua yang dibutuhkan untuk menaikkan produksi ” kata dia.
Senada dengan Fauzi Omar, SEVP Operation Regional 7 Wiyoso menekankan tiga prinsip dasar untuk mengamankan keberlanjutan perusahaan. Yakni, integritas individu bersama tim, ketaatan kepada prosedur operasional, dan kejujuran dalam penyajian data alias validitas data.
“Tiga pesan ini adalah mandat dari BOD (Board of Director PTPN I) kepada kita semua elemen dari atas sampai bawah. Dengan tiga tata nilai itu, kita yakin akan segera bangkit dan sustain,” kata dia.
Merespons briefing dari Dirop, Direktur PT BCN Irma Kurniawati mengatakan, pihaknya membutuhkan dukungan penuh kepada PTPN I Supporting Co dalam melaksanakan operasional perusahaan. Sebagai pelaksana operasional di lapangan, PT BCN sangat bergantung kepada induk usaha dalam banyak hal. Oleh karena itu, ia menyatakan terima kasih atas kunjungan dan motivasinya.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dirop atas kunjungannya. Dengan mengetahui lebih detail dan fakta di lapangan seperti ini, kami yakin kita bisa selaras antara kebijakan dengan pelaksanaannya,” kata dia.
Irma juga melaporkan progres terkini operasional perusahaan, baik Kebun Bunga Mayang maupun Kebun Cinta Manis. Saat ini, kata Irma, pihaknya sudah mulai melakukan panen atau tebang tebu sesuai dengan rencana kerja dan kondisi tanaman terkini.
Secara umum kondisi fisik tebu sangat baik dan produktivitasnya juga baik, meskipun belum melampaui RKAP. Tetapi sudah lebih tinggi dibandingkan tahun lalu,” kata Irma. (*)