Thursday, 21 November 2024

N1R7–D’Rajash, Mengeksplor Subholding Supportingco

D’Rajash

N1R7–D’Rajash, Mengeksplor Subholding Supportingco

Bandar Lampung  (mengedukasi.com) —Ahad, 25 Februari 2024, puluhan bunga papan mengubah suasana depan Komplek Kantor dan perumahan PTPN I Regional 7 (N1R7) di Jalan Teuku Umar, Kedaton, Bandar Lampung. Tidak seperti biasanya, teks pada karangan bunga aneka warna itu bukan ulang tahun perusahaan atau ucapan selama pejabat naik pangkat. Hari itu, satu restoran besar bernama D’Rajash sedang grand opening.

Pemandangan itu menjadi terasa berbeda karena sepanjang ruas depan perusahaan BUMN itu dikenal steril dari kegiatan komersial retail. Tak pelak, banyak warga yang melintas menduga-duga N1R7 yang semula bernama PTPN VII sudah beralih bisnis dari sebelumnya bidang perkebunan. Muncul pula spekulasi pemegang saham N1R7 melakukan divestasi sehingga sudah beralih kepada swasta.

Sejak Januari 2024, wajah klasik Komplek Emplasemen N1R7 yang berada di sisi Timur itu memang terasa berubah. Beberapa rumah besar dengan arsitektur kolonial, salah satunya berganti wajah. Pekerja mulai melakukan “face off” dan membedah penampilan menjadi modern bernuansa glamour. Tulisan menyala berbahan akrilik besar berwarna biru bertahta dengan teks “D’Rajash Resto”.

Penulis melihat ini adalah model bisnis pertama yang dilakukan PTPN I Regional 7 setelah pembentukan Subholding Supporting Co oleh pemeganag saham pada 1 Desember 2023. Ini adalah real business yang dijalankan manajemen Regional 7 yang mem-breakdown arah Supporting Co sebagai multibusiness dengan mengoptimalkan semua aset yang ada.

Kerangka bisnis Subholding Supporting Co yang mengarah kepada industri kreatif dan retail terus diaktualkan oleh manajemen Regional 7. Bambang mengatakan, sejak legalitas Supporting Co diresmikan, pihaknya membuka diri untuk menjalin kerjasama dan mencari peluang-peluang bisnis prospektif yang linier dengan core business maupun di luar core tetapi bisa memanfaatkan aset perusahaan.

Selain D’Rajash, investor lain dengan investasi yang sangat berani juga langsung teken kontrak. Satu pengusaha pariwisata juga melakukan kerjasama pemanfaatan aset PTPN I Regional 7 berupa kawasan pantai di Kalianda dijadikan tempat wisata.

Saat Lebaran lalu sudah buka, meskipun belum grand launching. Tetapi sambutan wisatawan sudah luar biasa. Ini adalah indikasi bahwa kami punya prospek menjadi perusahaan multikultur yang besar dan kuat.

Melihat prospek PTPN I Regional 7 dengan visi bisnis barunya, Rafisa Albar, Manajer Operasional D’Rajash Resto menyebut N1R7 sebagai pemilik masa depan. Dengan aset yang sangat banyak dan pada posisi strategis, N1R7 akan bisa bergerak leluasa menggandeng pihak ketiga untuk berbagai bisnis masa depan.

“Beberapa waktu lalu ada tamu, seorang pejabat. Dia sempat bertanya, kok bisa make aset punya PTP (PTPN I Regional 7). Sewa apa beli? Dan pertanyaan lainnya tentang kami bisa make aset ini,” kata anak muda alumnus Universitas Telkom Bandung asal Tegineneng, Lampung ini.

Kepada tamunya, Rafi –sapaan akrab Rafisa Albar, menjelaskan perubahan model bisnis yang terjadi di PTPN Group. Meskipun tidak mengetahui secara perinci, dari berbagai publikasi yang dilakukan PTPN I Regional 7 tercermin arah dan tujuan bisnis yang dikembangkan pemegang saham.

“Saya kan sering baca-baca publikasi tentang PTPN. Jadi, saya sedikit banyak tahu seperti apa pengembangan bisnis ke depan. Nah, kebetulan kalau PTPN yang di Lampung kan mengarah kepada bisnis yanag macam-macam komoditas, ya. Termasuk pengembangan perusahaan terjun bisnis retail, pariwisata, hotel, dan lainnya,” kata dia.

Menurut Rafi, D’Rajash sebagai pendatang baru dengan bisnis resto yang memanfaatkan kerjasama dengan PTPN I Regional 7 memilik peluang yang sangat baik. Ia menilai, sebagai yang pertama, pihaknya bisa memilih dan mendapatkan fasilitas dan lokasi terbaik dari berbagai aset PTPN yang ada. Lokasi emplasemen PTPN I Regional 7 yang berada di jantung kota, dekat dengan mal besar, kawasan eksklusif, dan berada di jalan utama, adalah kelebihan bagi D’Rajash.

“Ya, kami sangat bersyukur bisa menjadi yang pertama dan mendapat lokasi yang sangat baik dan strategis. Saya yakin kalau PTPN terus membuka diri dengan manajemen profesional, investor akan mengantre berebut kerjasama dalam pemanfaatan aset,” kata dia.

Tentang perkembangan D’Rajash, Rafi yang mengaku baru sebulan bergabung ke manajemen menyatakan sangat prospektif. Ia menyebut, pengunjung resto yang menawarkan kenyamanan menikmati hidangan dan suasana di tengah kota terus bertambah.

“Kebetulan saya baru sebulan di sini. Tetapi berdasarkan catatan, sejak dibuka  pada 25 Februari 2024 lalu, jumlah pengunjung terus bertambah. Terus terang, kami memang menyasar pasar kalangan menengah ke atas. Dan tentu, apa yang kami hidangkan juga memiliki cita rasa yang pasti berbeda dengan menu kebanyakan,” kata sanak Lampung ini.

D’Rajash yang menempati bangunan Mess PTPN I Regional 7 ini, menurut Rafi, menyediakan beberapa pilihan ruang yang bisa dimanfaatkan pengunjung, dari ruang terbuka beratap yang dilengkapi live music, ruang bersama berpendingin udara, dan ruang makan privat.

Menu yang dihidangkan di restoran ini bertema masakan nusantara. Namun demikian, ada beberapa menu khas Lampung yang menjadi pilihan pengunjung yang ingin merasakan citarasa Lampung.

“Menu kami menu Nusantara. Tetapi kami juga punya yang khas Lampung, yakni pindang baung. Bagi pengunjung yang berasal dari luar Lampung kan biasanya nanya yang khas Lampung. Nah, kebetulan ownernya juga ulun Lappung (orang Lampung),” kata Rafi.

Selain itu, ada aneka makanan lain, termasuk cake, es krim, dan aneka dessert lainnya. Soal harga, Rafi mengakui memang beda dari lainnya karena bahan baku semua kualitas premium dan chef yang memasaknya juga koki berpengalaman. (*)

Foto : D’Rajash